Membaca novel Lelaki Harimau yang mendapatkan penghargaan Prince Claus Award 2018 membuat imajinasi saya kembali terasah. Prince Claus Award adalah penghargaan yang diberikan oleh Kerajaan Belanda kepada orang-orang yang berperan dalam pengembangan seni dan budaya. Eka Kurniawan menceritakan kisah seorang lelaki bernama Margio yang memiliki harimau di dalam dirinya yang diturunkan dari kakek atau buyutnya.
Penceritaan latar dan setiap laku
yang sangat detail membuat diri ini mencoba untuk masuk ke dalam cerita Margio.
Kisah seorang anak yang telah tumbuh menjadi dewasa dan memiliki dendam karena
hal-hal yang diterimanya.
Margio yang sebenarnya anak baik
ini, rajin ke surau untuk mengaji dan sholat berjamaah. Namun berubah setelah
umur bertambah. Bir menjadi sarana baginya untuk menghibur diri ketika masalah datang
menimpanya. Terutama masalah keluarga.
Ayah ibunya memang sudah tak akur
sejak awal menikah. Mereka dijodohkan. Namun bukan itu yang menyebabkan tak
akur, diawali dari ketikdak terbukaan, tuntutan kehidupan, hingga adanya
kekerasan di dalam rumah tangga bahkan perselingkuhan. Menjadi sebuah kesatuan
masalah yang kompleks. Berat rasanya bagi Margio untuk menerima itu semua.
Hingga kemudian hari, harimau putih yang diceritakan kakeknya merasuk ke dalam dirinya. Harimau putih yang katanya diwarisi oleh buyut-buyutnya. Menjadi kekuatan yang sangat besar, hingga terjadi tragedi pembunuhan brutal yang tidak pernah disangka banyak orang.
Sulit rasanya membayangkan jika hal itu terjadi disekitar kita.
Menurut saya novel ini sebaiknya
dibaca bagi yang sudah berumur 17 tahun ke atas.
Komentar
Posting Komentar