Kunci perekenomian sebuah negara
salah satunya ada pada Industri. Sejak abad 18 Industri mulai berkembang, dari
adanya mesin tenun, kemudian adanya mesin uap yang ditemukan oleh James Watt
1765 yang menjadi awal dari kereta uap, mobil dan berkembangnya industri.
Kemudian di abad 20, Komputer mulai
ada. Bahkan terus berkembang dengan sekarang adanya internet. Setiap orang bisa
mencari tahu apa saja dan dimana saja karena sumber informasi ada di tanganya.
Namun dengan perkembangan internet dan informasi yang membanjiri ini memberikan
peluang dan juga tantangan tersendiri bagi perkembangan dunia industri.
Jumat,11 Mei 2017 saya berkesempatan
ikut berdiskusi di acara OBSAT (Obrolan Langsat) yang ke-202 di Paradigma Kafe &
Restoran dekat Stasiun Cikini. OBSAT kali ini bertemakan Menuju Indonesia 4.0.
Pak Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menyampaikan bahwa Indonesia
memiliki keunggulan bonus demografi.
Keunggulan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Beliau
mendorong kepada generasi milenial untuk menjadi entrepreneur, membangun
start-up.
Munculnya Pekerjaan Baru
Zaman sekarang seperti ini akan
bermunculan pekerjaan-pekerjaan baru yang bermunculan. Pembicara lainnya Eno
Bening (Executive Director 1000 Startup Digital) menjelaskan bahwa dahulu ada
pekerjaan yang namanya “alarm man”. Orang ini tugasnya menjadi alarm di hotel.
Jadi setiap orang memesan akan dibangunkan pada jam berapa. Maka alarm ini akan
membangunkan orang tersebut sesuai jam tersebut dengan mengetuk pintu kamar.
Pekerjaan ini sudah tiada dengan adanya jam weker, dan sekarang di handphone
juga sudah ada alarm.
Pekerjaan yang juga menurun yaitu
pengantar pos. Orang tidak lagi mengirim surat tulisan tangan, karena sekarang
sudah ada e-mail. Namun untuk
pengantar paket masih ada dan meningkat. Ini karena makin banyaknya toko
online. Semakin kesini, orang semakin suka belanja secara online. Maka
pekerjaan untuk pengantar paket ini juga semakin banyak.
Saat saya mengisi bensin di POM,
pekerja pengisi bensin pun menurun. Dengan adanya teknologi, satu orang bisa
memegang empat pengisian. Pekerja tinggal mengatur berapa liter bensin yang
akan diisi, kemudian masing-masing orang mengisi sendiri bensin kendaraannya.
Ada pula pekerjaan yang dulu tidak ada
sekarang ada yaitu seperti Blogger dan Youtuber. Eno Bening yang juga seorang
Youtuber lebih senang menyebut dirinya sebagai content creator. Membuat konten dalam bentuk video kemudian
dibagikan di Youtube dan dapat uang. Memang tidak semudah itu langsung
menghasilkan uang melalui pekerjaan ini. Konten yang dihasilkan harus memiliki
manfaat bagi banyak orang atau konten yang banyak dicari orang. Maka penonton
video tersebut akan semakin banyak dan subscriber
(pengikut) akun tersebut juga semakin banyak, hingga pada titik tertentu,
baru pekerjaan ini bisa menghasilkan uang.
Berdasarkan perkembangannya, industri telah mencapai revolusi yang ke-empat
Revolusi industri pertama, yaitu
ketika penemuan mesin uap yang mendorong mekanisasi proses industri.
Revolusi industri kedua, yaitu
penerapan konsep produksi massal, penggunaan mesin bertenaga tinggi.
Revolusi industri ketiga, yaitu
penerapan teknologi informasi dan elektronika untuk otomatisasi produksi
Revolusi industri keempat, yaitu
integrasi dunia online dengan produk industri untuk peningkatan efisiensi nilai
proses industri.
![]() |
3D Printing untuk membangun rumah (sumber: 3D Native com) |
Untuk memulai industri 4.0, Indonesia memilih lima sektor utama yang memiliki dampak tinggi dan mudah pelaksanaannnya, yaitu:
1.
Makanan dan minuman
2.
Tekstik dan busana
3.
Otomotif
4.
Elektronik
5.
Kimia
Dipilihnya
lima sektor tersebut karena kelimanya memiliki permintaan yang tinggi di dunia.
Diharapkan, Indonesia dapat bersaing dengan dunia melalui lima sektor tersebut.
Namun dengan dipilihnya lima sektor tersebut, tidak berarti sektor lainnya
tidak penting.
Pak Menteri menyampaikan, "Making Indonesia 4.0" harus dimulai
dengan langkah-langkah segera dengan aspirasi jangka panjang untuk lima sektor
prioritas.
Aspirasi
tersebut terfokus dalam:
1.
Sektor makanan dan minuman: Menuju kekuatan besar makanan minuman di ASEAN
2.
Sektor tekstil dan busana: Menuju produsen function clothing terkemuka
3.
Sektor otomotif: Menjadi pemain terkemuka dalam ekspor IE dan EV
4.
Sektor kimia: Menjadi pemain terkemuka di industri biokimia
5.
Sektor elektronik: Mengembangkan kemampuan pelaku industri domestik
Pak
Menteri juga menyampaikan bahwa dengan ekonomi
digital kita harus punya mental yang mau menerima perubahan, selain itu penting
untuk tidak pernah berhenti belajar. Perlu disadari juga bahwa kreativitas
adalah bentuk tim, bukan individual, terutama dalam era digital. Maka dari itu,
kolaborasi dan mengesampingkan ego adalah hal yang penting.
Lalu siapkah kita menghadapi zaman industri 4.0 ini?
Komentar
Posting Komentar