Pelajaran Olahraga Jadi Gaya Hidup

Jika ditanya pelajaran sekolah apa yang melekat hingga sekarang dan berpengaruh terhadap karir dan kehidupan? Maka jawabannya adalah olahraga.

Sejak sebelum masuk sekolah, kegiatan olahraga sangatlah menyenangkan hati. Dari main bola, bulu tangkis, lari-larian, kejar layangan, petak umpet, batu tujuh, tap jongkok, gobak sodor dan macam-macam lainnya. Berkeringat adalah kegiatan yang membahagiakan. Saat masuk SD sampai SMA, olahraga adalah pelajaran yang ditunggu-tunggu. Bahagia jika bisa keluar dari kelas, kemudian bergerak bebas.


Jejak Langkah Olahraga Saya


Saat SD saya pernah menjuarai futsal antar RT.
Kemudian mengikuti kompetisi sepakbola antar kecamatan, namun sayang tidak juara.

Saat SMP saya ikut eksul futsal. Namun tidak mengikuti kompetisi karena tidak masuk tim inti.

Saat SMA saya ikut ekskul futsal dan karate. Hingga akhirnya futsal ditinggalkan dan memilih karate.
Beberapa kejuaraan karate tingkat kota dan provinsi saya ikuti. Dan beberapa kali pernah meraih juara di tingkat tersebut.
Saya juga pernah mengikuti kompetisi lari sprint dan lompat jauh saat Olimpiade Olahraga Sains Nasional. Namun yang ini tidak juara.
Saking cintanya kepada Olahraga, saya pun menciptakan lagu yang berjudul olahraga. Ini link lagunya.

Saat Kuliah saya kembali bermain futsal dan mengikuti beberapa kompetisi antar jurusan maupun fakultas. Namun belum pernah mendapatkan juara.

Saat sudah tidak kuliah, saya menekuni olahraga lari jarak jauh. Mulai dari 5 kilometer, hingga 25 kilometer, telah saya ikuti. Tidak ada target untuk menjuarai lomba. Target utama adalah bisa finish dengan strong dan badan sehat.


Olahraga lari  adalah olahraga yang mudah dilakukan,
karena modalnya cuma satu, mau lari atau tidak (dokpri).


Ada beberapa manfaat yang saya dapatkan dari olahraga:


1.  Badan tetap sehat
Jika olahraga sesuai dengan porsinya, maka badan kita akan mempunyai imun yang kuat, sehingga kesehatan akan lebih terjaga.

2. Badan tidak kegemukan
Tidak sedikit dari teman-teman saya, setelah lulus SMA maupun kuliah, mereka mengalami Namanya kegemukan atau obesitas. Makan banyak namun akitivitas fisik sedikit. Saya bersyukur tidak mengalami hal tersebut, karena olahraga yang masih saya jalani hingga saat ini.

3.  Semangat Hidup Terjaga
Ya, ini saya alami sendiri. Melalui olahraga, semangat hidup tetap terjaga. Sikap pantang menyerah untuk berjuang dalam kesulitan, saya dapatkan dari olahraga. Salah satunya olahraga yang saya tekuni saat ini, lari.

Lari jarak jauh, sangat melatih diri untuk tidak mudah menyerah. Bukan hanya raga yang dilatih, namun juga pikiran dan jiwa. Ketika raga sudah lelah, maka kunci untuk terus berlari ada di pikiran dan jiwa. Jika kedua hal tersebut mengatakan sanggup, maka raga pun akan terdorong untuk sanggup. Push the limit.

4.  Melatih Sikap Sportifitas
Kompetisi olahraga yang saya ikuti, dari futsal, karate hingga lari, melatih sikap sportifitas dalam kehidupan. Jika kalah, maka terima kekalahan. Jika menang, maka tak perlu tinggi diri. Taat pada peraturan dan tidak boleh melakukan kecurangan.

Futsal, karate maupun lari, punya peraturan dan orang yang mengatur. Maka ketika melanggar, maka aka nada konsekuensi yang harus siap diterima. Baik itu mendapatkan peringatan hingga didiskualifikasi (KO sebelum menyelesaikan pertandingan).

5.  Melatih Hidup Teratur
Olahraga melatih diri untuk hidup teratur. Sebelum berolahraga kita harus melakukan pemanasan. Jika tidak, maka otot akan beresiko cedera. Kemudian setelah olahraga, disarankan untuk melakukan pendinginan. Hal ini untuk mengembalikan otot dalam keadaan semula. Sehingga mengurangi risiko cedera. Banyak orang yang berolahraga kemudian kapok karena badan pegal-pegal. Salah satu penyebabnya adalah tidak melakukan ketiga hal tersebut secara teratur.

Last


Pelajaran olahraga menyatu dalam diri saya. Bukan hanya dari aktifitas fisiknya saja, tetapi ruh dari olahraga mempengaruhi segala aktifitas kehidupan. Semangat hidup, sportivitas dan teratur dalam berkegiatan, telah menjadi pola dan gaya hidup yang saja jalani.


Komentar