3 Pelajaran Jalan-Jalan ke Bazar Buku Big Bad Wolf

Traveling tak selalu identik dengan  jalan-jalan ke tempat wisata yang penuh pemandangan indah ataupun lokasi bersejarah. Berkunjung ke Bazar Buku adalah salah satu alternatif traveling favorit saya. Disana, kita bisa membeli buku dengan harga yang lebih murah dari biasanya. Saya seringkali menunda membeli buku di toko buku hingga menunggu waktu bazar buku tiba.

Di akhir April kemarin saya sempat mengunjungi salah satu bazar buku Big Bad Wolf (BBW) di ICE BSD. Ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari mengunjungi bazar buku tersebut.


1. Pilihlah Waktu yang Tepat


Kebetulan saya mendapatkan tiket VIP, jadi saya berkunjung sehari lebih dahulu sebelum BBW resmi dibuka. Saya pun bahagia karena saya akan memilih buku dengan leluasa.

Namun saat berkujung kesana, ternyata tiket VIP itu dimiliki banyak orang, ribuan orang tepatnya. Beruntung tempatnya luas, saya tetap bisa memilih buku dengan luasa. Namun saat mengantri di kasir, hmm, lebih lama waktu mengantri di kasir dari pada memilih buku.

Jam 1 siang saya mulai mengantri, jam 4 sore saya berhasil melewati pintu kasir. 3 jam teman-teman. Untungnya saya pergi bersama teman dan kami bisa bergiliran untuk mengantri.

IMG20170420134226
Ini baru namanya antrian (Dokumentasi Pribadi).

Delapan hari kemudian, tepatnya Jumat pagi, 28 April 2017, saya berkunjung ke BBW lagi karena ingin mengunjungi teman lama saya dan mengembalikan barang kepunyaannya yang telah lama saya pinjam.

Ajaibnya saat tiba disana, saya sedang merasa mendapatkan tiket VIP sesungguhnya. Saya bisa memilih buku dengan leluasa dan membayar di kasir tanpa antri.

IMG20170428095948
Tak ada antrian kasir, ini baru VIP (Dokumentasi Pribadi).

2. Siapkan List Buku yang Ingin Dibeli


Awalnya saya menyiapkan dana Rp 200.000 untuk belanja di bazar buku BBW. Tapi saya tak menyiapkan list buku yang ingin dibeli seperti saat saya berkunjung ke bazar buku lain. Ini karena saya baru pertama kali ke BBW dan tidak tahu ada buku apa saja disana.

Sesampaianya ditempat, emosi saya meluap-luap. Disana banyak buku berbahasa Inggris bertemakan sains, motivasi dan bisnis yang diskon besar-besaran dan sulit jika dicari di toko buku. Tanpa terasa, dua keranjang saya penuh dengan buku-buku. Mungkin lebih dari 20 buku.

IMG20170420130643

Dipojokan ruangan, saya mencoba mengecek lagi mana buku yang ingin dibeli dan mana yang tidak. Ini adalah salah satu hal yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Memilih buku itu bagaikan memilih jodoh. Tidak boleh sembarang pilih.

Akhirnya terpilihlah kurang lebih 10 buku: 6 buku berbahasa inggris dan 4 buku Indonesia. Harganya, melebihi dana yang saya siapkan; rencana Rp 200.000, kenyataan Rp 400.000.

Hal itu terulang kembali dikunjungan saya yang kedua. Saya pergi tanpa list, namun jumlah pembelian tidak sebanyak sebelumnya. Saya hanya belanja Rp 150.000 karena budget membeli buku sudah melewati batas.

Dampaknya, saya tidak jadi berkunjung ke Islamic Book Fair yang hanya berbeda 1 minggu dari BBW. Bazar buku yang biasanya rutin saya datangi setiap tahun.

Penting kita menyiapkan catatan buku untuk mengontrol pengeluaran belanja.

3. Bawa Bekal Makanan dan Minuman


Bekal makanan dan minuman penting dibawa saat ke bazar buku jika kamu mau berhemat. Memang kamu tidak akan kelaparan karena di sana ada banyak jajanan makanan, namun harganya lebih tinggi.

Bukan hanya di BBW, bazar buku lain seperti IBF harga makanannya juga diatas harga normal. Tapi kalau mau tetap jajan ya minimal siapkan 100.000 untuk satu orang.

Lumayan kan jika uang yang kamu akan belikan makanan, bisa dialihkan untuk tambahan membeli buku.

Itu adalah tiga pelajaran yang bisa saya ambil dan mungkin bisa jadi tips berkunjung ke bazar buku.

Akhir Kata

Buku adalah jendela dunia. Kalau mau jalan-jalan keliling dunia jangan lewat jendela ya. Tetap lewat pintu, izin orang tua dan jangan lupa berdoa.

Komentar

  1. daku tak pernah berani bawa uang mefet kalo ke toko buku. selalu kalap. apalagi kalo ke book fair. duh bisa jebol dompet.

    BalasHapus
  2. wow! kalau sudah bazar begitu memang bisa lupa diri ya. apalagi kalau pada dasarnya pecinta buku. bisa silau. jadinya pengen ambil semua yg menarik perhatian.

    BalasHapus

Posting Komentar