Review Film: The Girl With All The Gift

3061158-poster-p-1-girl-with-the-gifts 


Alkisah menceritakan tentang kehidupan di bumi yang manusianya terserang penyakit karena infeksi jamur. Kota menjadi mati. Orang yang terkena infeksi berubah menjadi zombie pemakan daging. Satu-satunya harapan bagi manusia adalah sekelompok kecil anak-anak yang dapat mempertahankan kemampuan untuk berpikir dan merasa.

Ada seorang anak yang bernama Melanie (Sennia Nanua) yang pintar. Saat guru sekolahnya menanyakan isi tabel periodik zat kimia, dia hafal seluruhnya. Dia juga memiliki kemampuan bercerita yang baik. Punya rasa ingin tahu yang tinggi, imajinatif dan memiliki rasa cinta kepada manusia, dia sangat menyukai gurunya Ibu Justineau (Gemma Artetron).

The_Girl-With-All-The-Gifts
Ibu Guru Justineau sedang mengajar anak-anak yang terkena infeksi jamur (gambar: spoutly.com)

Dia juga terkena infeksi dari serangan jamur. Di Asrama, dia harus hidup dengan kepala, tangan dan kaki diikat dengan kuat. Namun sebenarnya dia mempunyai kemampuan untuk mengendalikan diri. Saat dia sedang lapar dan ingin memakan daging, dia menceritakan kepada sekitarnya. Sehingga dia dapat memberikan keamanan bagi manusia yang masih normal. “Pergilah menjauh dariku”, kata Melanie.

Asrama yang notabene dijaga oleh tentara, tak mampu bertahan dari serangan zombie. Melanie bersama gurunya beserta tentara dan penelit melarikan diri. Apakah mereka berhasil bertahan hidup dan membuat kehidupan menjadi lebih baik? Semua keputusan itu ada ditangan Melanie.

JS65629234
Melanie bersama dua tentara, satu guru dan satu peneliti melarikan diri dari serangan zombie (gambar: fictionloeve.com)

Film-Film Zombie

Film Zombie yang terakhir saya tonton sebelum film ini adalah World War Z. Kalau di film tersebut, penyakit zombie disebarkan oleh virus dan sensitif terhadap suara. Kalau di film ini karena infeksi jamur dan juga sensitif terhadap suara.

Film ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis M. R. Carrey. Yang membedakan film ini dengan film zombie lainnya yaitu memiliki tokoh utama yang berperan sebagai zombie. Bagaimana zombie yang masih mampu berpikir, memiliki rasa dan cinta, menjadi penentu kehidupan umat manusia.

Film ini juga menggambarkan keadaan London yang hancur berantakan, gedung-gedung penuh lumut dan karatan yang terlihat sedemikian nyata. Saya terkesima dengan banyaknya manusia zombie dengan make-upnya yang totalitas.

Bukan film zombie kalau tak bisa bikin jantung deg-degan. Saat menonton film ini, satu perempuan di sebelah kiri saya dan satu di depan saya berkali-kali gregetan sendiri, ngoceh sendiri, teriak-teriak sendiri dan kalau lagi takut, menutup mukanya sendiri. “Awas-awas, jangan pergi kesitu disitu ada zombie,” katanya. Saya pun terhibur melihat aksi tersebut dan ikutan gregetan juga.

Saran bagi yang mau nonton film ini, jangan nonton sendiri. Lebih seru kalau ajak teman cewek atau teman yang penakut.

The-Girl-with-All-the-Gifts-Zombies
Melanie melewati para zombie (gambar: du-hd.com)


Data Film

Judul: The Girl With All The Gift

Sutradara: Colm McCarthy

Penulis Cerita: M. R. Carrey

Pemain: Gemma Arteton (Ibu Guru Justineau), Glenn Close (Dr Carroline Caldwell), Paddy Considine (Tentara, Sgt Eddie Parks), dll.

Film ini juga mendatkan beberapa penghargaan dari Austin Fantastic Fest 2016 (Horror Features), Britihs Independent Film Awards 2016 (Breaktrough Producer), Online Film Ciritcs Society Award 2016 (Best Non-US Release), dan dari Stiges-Catalonian International Film Festival 2016 (Best Actrees)


Komentar

  1. Aku ngacung sebagai pecinta film zombie kan film ini kayaknya bagus. Bikin tahan napas yak

    BalasHapus
  2. Aku suka film keluarga yang konfliknya ringan2 saja. Kalo banyak pembantaian ngeriiii :D

    BalasHapus

Posting Komentar