
Melihat lukisan bisa menjadi salah satu cara mencari ide dan inspirasi. Memandang serta meneliti detail-detail lukisan, cara lain untuk meditasi dan relaksasi.
Kamis, 10 Maret 2016, saya berkesempatan mengunjungi salah satu tempat yang menarik di bilangan Palmerah, Jakarta Selatan. Galeri Sisi merupakan ruang baru di Bentara Budaya Jakarta, yang pada bulan ini menampilkan pameran lukisan1940-1960.
Lukisan pertama yang menarik bagi saya adalah lukisan Affandi Koesema. Affandi melukis Potret Diri menggunakan cat minyak yang dituangkannya dalam media kanvas. Lukisan yang berukuran 65x50 cm ini, dilukis Afandi tahun 1981.
![]() |
Lukisan Afandi berjudul Potret Diri (1981). Menggunakan cat minyak dan media kanvas (65x50cm). (YS) |
Mengutip dari brilio.net, di usianya yang hampir menginjak 60 tahun, yaitu sekitar tahun 1960-an, Affandi menerapkan teknik melukis dengan cara langsung meremas cat dari wadahnya untuk ditumpahkan ke kanvas. Teknik ini ditemukannya secara tidak sengaja, yaitu ketika tengah melukis tiba-tiba kuasnya patah. Affandi ingin tetap melukis sehingga dia memaksakan cat tumpah ke kanvas lalu menggores-goreskannya menggunakan punggung tangan untuk menghasilkan garis melengkung.
Itu juga dapat dilihat pada lukisan Afandi yang lainnya yang berjudul Pelabuhan Hongkong. Lukisan semrawutnya Afandi selalu memiliki nilai seni yang tinggi. Ciri khas lukisan Afandi yang surealis membuat penikmat lukisan amatir seperti saya ini berfikir. Whats the meaning?
![]() |
Lukisan Afandi yang menggambarkan Pelabuhan Hongkong (1970). Menggunakan cat minyak dan media kanvas (106 x 100 cm). |
Di Galeri Sisi ini merupakan pertama kalinya saya melihat lukisan Affandi. Dan saya baru paham, mengapa Affandi memang pantas di sebut sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia.
Hebat gaya lukisan ini..cat minyak yang di mainkan memang memberi impak yang cukup halus dalam mewarnainya....
BalasHapus[…] dibilang, ini tulisan terpanjang dari postingan sebelumnya. Majalah Gratis untuk Para Traveler dan Affandi Sang Maestro di Galeri Sisi. Lanjut agak […]
BalasHapus